Selasa, 13 November 2012

Sejarah Filsafat, Tokoh dan Karyanya

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Masa Yunani
Yunani terletak di Asia kecil, kebiasaan hidup mereka sebagai nelayan mewarnai kepercayaan yang dianutnya yaitu kekuatan hubungan manusia dengan Sang Maha Pencipta yang bersifat formalitas. Artinya, kedudukan Tuhan terpisah dengan kehidupan manusia. Kepercayaan yang bersifat formalitas ini ditentang oleh Homerus dengan dua buah karyanya yang terkenal yaitu: Ilias dan Odyseus yang memuat nilai-nilai yang tertinggi dan bersifat edukatif. Ahli piker yang pertama kali muncul adalah Thales (+625-545 SM) yang berhasil mengembangkan geometrid an matematika; Liokippos dan Democritos mengembangkan teori materi; Hipocrates mengembangkan ilmu kedokteran; Euclid mengembangkan geometri deduktif; Socrates mengembangkan teori tentang moral; Plato mengembangkan teori tentang ide; Aristoteles mengembangkan teori yang menyangkut dunia dan benda dan berhasil mengumpulkan data 500 jenis binatang (ilmu Biologi). Suatu keberhasilan yang luar biasa dari Aristoteles adalah menemukan system pengaturan pemikiran (logika formal) yang sampai sekarang masih dikenal.
B.    Masa Abad Pertengahan
Masa ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Pemikiran filsafat abad pertengahan didominasi oleh agama. Maka didirikanlah sekolah-sekolah yang member pelajaran gramatika, dialetika, geometri, aritmatika, astronomi dan music. Pada abad ke 6 M dikalangan para ahli piker islam (periode filsafat Skolastik islam) muncul: Al-Kindi, Al-Farabi, Al-Gazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd. Periode ini berlangsung tahun 850-1200. Mereka mengadakan perpaduan dan sinkrestisme antara agama dan filsafat. Kemudian pikiran-pikiran ini masuk Eropa yang merupakan sumbangan islam yang paling besar. Peralihan dari abad pertengahan keabad modern dalam sejarah filsafat disebut sebagai masa peralihan (masa transisi) yaitu munculnya Renaissance dan Humanisme yang berlangsung pada abad 15-16.



C.    Masa Abad Modern
Pada masa modern ini berhasila menempatkan manusia pada tempat yang sentral dalam padanan kehidupan sehingga corak pemikirannya antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya mendasarkan pada akal fikir dan pengalaman Rene Descartes (1596-1650) sebagai bapak filsafat modern ini berhasil memadukan antara metode ilmu alam dengan ilmu pasti kedalam pemikiran filsafat. Pada abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah pada filsafat ilmu pengetahuan. Tokoh-tokohnya antara lain George Berkelay (1685-1753), David Hume (1711-1776), Roussean (1722-1778).
Di Jerman muncul Christian Wolf (1679-1754) dan Immanuel Kant (1754-1804), yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna. Abad ke-19 perkembangan pemkiran filsafat terpecah belah. Ada filsafat Amerika, filsafat Prancis, filsafat Inggris, filsafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah: Hegel (1770-1831), Karl Marx (1818-1883), August Comte (1789-1857), JS. Mill (1806-1873), Jhon Dewey (1858-1952).
D.    Masa Abad Dewasa Ini (Filsafat Abad Ke-20)
Filsafat dewasa ini atau filsafat abad ke-20 juga disebut Filsafat Kontemporer. Ciri khas pemikiran filsafat ini adalah desentralisasi manusia. Dalam bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah, yaitu arti kata-kata dan arti pernyataan-pernyataan. Maka, timbulah filsafat analitik, yang didalamnya membahas tentang cara mengatur pemakaian kata-kata atau istilah-istilah karena bahasa sebagai objek terpenting dalam pemikiran filsafat, para ahli pikir menyebutnya sebagai Neo-Kantianisme, Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme, Irasionalisme, Neo-Vitalisme, Spiritualisme, Neo-Positivisme. Pada awal belahan akhir abad ke-20 muncul aliran-aliran kefilsafatan yang lebih dapat memberikan corak pemikiran dewasa ini, seperti filsafat Analitik, filsafat Eksitensi, Struktualisme dan Kritika Sosial.






BAB II
FILSAFAT YUNANI

    Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan, bahwa suatu kebenaran lewat akal pikir (Logos) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber pada mitos (dongeng-dongeng). Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Keadaan yang demikian ini sebagai suatu Demitologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalakan hal-hal yang sifatnya Mitologi. Timbulah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang nantinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia. Berikut ini terdapat tiga faktor yang menjadikan filsafat Yunani lahir:
1.    Kaya akan mitos (dongeng), seperti syair Homerus, Orpheus, dan lain-lain.
2.    Karya Homerus mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup orang-orang Yunani.
3.    Pengaruh ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia di lembah sungai nil
Zaman Yunani terbagi antara lain: periode Yunani Kuno didisi oleh ahli pikir alam (Thals, Anaximandros, Phytagoras, Xenophanes dan Democritus) dan pada periode Yunani Klasik diisi oleh ahli pikir seperti Socrates, Palto Dan Aristoteles.
A.    Yunani  Kuno
Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli piker alam. Para pemikir filsafat Yunani yang berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia kecil.
a)    Thales (625-545 SM)
Thales sebagai salah satu dari tujuh orang bijaksana (Seven Wise Men Of Greece), Aristoteles memberikan gelar The Father Of Philosophy, juga menjadi penasehat teknis ke-12 kota ionia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM. Menurut pendapatnya semua yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis. Dari pendapat itu dapat kita artikan bahwa apa yang disebut sebagai arche (asas pertama dari alam semesta) adalah air. Katanya semua berasal dari air, dan semuanya kembali menjadi air. Bahwa bumi terletak di atas air, dan bumi merupakan bahan yang muncul dari air dan terapung diatasnya.
b)    Aniximandros (640-546 SM)
Ia merupakan orang pertama yang membuat peta bumi.pemikiranya dalam memberikan pendapat tentang arche (asas pertama alam semesta), ia tidak menunjuk pada asalah satu unsur yang dapat diamati oleh indra tetapi ia menunjuk dan memilih pada sesuatu yang tidak dapat diamati indera, yaitu to apeironi yang tak terbatas.
c)    Phytagoras (+572-497 SM)
Ia dilahirkan di Pulau Samos, Ionia. Menurut Aristoxenos seorang murid Aristoteles, Phytagoras pindah ke kota Kroton, Italia selatan karena tidak setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Pemikirannya, substanis dari semua benda adalah bilangan dan segala gejala alam merupakan pengungkapan bahwa setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri. Phytagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur. Keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang berlawanan seperti: terbatas-tak terbatas, ganjil-genap, satu-banyak, laki-laki-perempuan, bujur sangkar-empat persegi panjang, diam-gerak, lurus-bengkok, baik-buruk, terang-gelap, kanan-kiri dan lain-lainya. Sebagai seorang yang ahli matematika abadi ia dengan dalilnya. Jumlah dari luas sisi sebuah segitiga siku-siku adalah sama dengan luas sisi miringnya (a2+b2=c2).
d)    Xenophanes (570-? SM)
Ia lahir di Xolophon, Asia Kecil.ia lebih tepat dikatakan penyair dari pada ahli pikir (filosof), hanya karena ia mempunyai daya nalar yang kristis dan mempelajari pemikiran-pemikiran filsafat pada saat itu. Pendapatnya yang termuat dalam kritik terhadap Homerus dan Herodotus, ia mambantah adanya antropomorfisme Tuhan-Tuhan. Yaitu Tuhan digambarkan sebagai seakan-akan manusia. Kritik ini ditunjukan kepada anggapan-anggapan lama yang berdasar pada mitologi
e)    Heraclitos (535-475 SM)
Ia lahir di Ephesus, ia mendapat julukan si gelap, karena untuk menelusuri gerak pikirannnya sangat sulit.pemikiran filsafatnya terkenal dengan filsafat menjadi. Ucapannya yang terkenal yaitu “panta rhei kai uden menci” yang artinya segala sesuatu mengalir bagaikan arus dan tidak satu orangpun dapat masuk ke sungai yang sama dua kali. Alasanya, karena air sungai yang pertama telah mengalir, berganti dengan air yang berada dibelakangnya. Heraclitos yang mengemukakan pendapatnya bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang menjadi, ia mempercai bahwa arche (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api. Api dianggapnya sebagai lambing perubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat memusnahkan segala yang ada, dan mengubahnya sesuatu itu menjadi abu atau asap. Walaupun sesuatu itu apabila dibakar menjdi abu atau asap, toh adanya api tetap ada. Segala sesuatunya berasal dari api, dan akan kembali keapi. Menurut pendapatnya, di dalam arche terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh) yang disebutnya sebagai logis (akal atau semacam wahyu).
f)    Parmenides (540-475 SM)
Ia lahir di koat Elea, dialah yang pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada (being). Menurut pendapatnya, apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan tentang gerak dan perubahan. Yang ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat hilang menjadi tidak ada, dan yang tidak ada mungkin muncul menjadi asa, yang ada adalah tidak ada, sehingga dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan. Jadi, yang ada (being) itu satu, umum, tetap dan tidak dapat dibagi-bagi karena membagi yang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak yang ada, dan itu tidak mungkin ada.
g)    Zeno (+490-430 SM)
Zeno lahir di Elea, dan murid adari Parmenindes. Menurut aristoteles, Zenolah yang menemukan dialektika, yaitu suatu argumentasi yang bertiti tolak dari suatu pengandaian atau hipotesis, dan dari hipotesis tersebut ditarik kesimpulan. Sebagai contoh dalam mengemukakan hipotesis terhadap melawan gerak adalah sebagai berikut:
a.    Anak panah yang dilepaskan dari busurnya sebagai hal yang tidak bergerak karena pada setiap saat panah tersebut terhenti di suatu tempat tertentu.
b.    Achiles si jago lari yang termasyhur dalam mitologi Yunani tidak adapat menang melawan kura-kura, karena kura-kura berangkat sebelum Achiles, sehingga Achiles lebih dahulu harus melewati atau mencapai titik dimana kura-kura berada saat dia berangkat.


h)    Empedocles (490-435 SM)
Lahir di akragos, pulau Sicilia. Ia pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik dan pemikir. Ia sependapat dengan Paramenides, bahwa alam semesta di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru dan tidak ada hal yang hilang. Tetapi ia mempertahankan adanya pluralitas dan perubahan dari hasil pengamatan indera. Realitas tersusun empat unsur, yaitu api, udara, tanah dan air. Kemudian empat unsur tersebut digabungkan dengan unsur yang berlawanan. Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan dialam semesta ini yaitu cinta dan benci. Cinta mengatur kearah pengabungan dan benci mengatur kearah perceraian atau perubahan.
i)    Anaxagoras (+499-420 SM)
Ia dilahirkan di kota Klazomenai, Ionia. Pemikirannya realitas bukanlah satu tetapi terdiri dari banyak unsure dan tidak dapat dibagi-bagi. Yaitu atom. Atom ini sebagai bagian yang kecil dari materi sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga. Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom yang berbeda bentuknya saling terkait kemudian digerakan oleh putting beliung. Semakin banyak atom-atom yang bergerak akan menimbulkan pusat gerak (atom yang padat). Anaxagoras mengemukakan yang menyebabkan benih menjadi kosmos adalahnus. Nus yang berarti roh atau rasio. Tidak tercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu. Karena ajaran Anaxagoras tentang nus inilah pertama kalinya dalam filsafat dikenal adanya pembedaan antara yang jasmani dan yang rohani.
j)    Democritus (460-370 SM)
Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara. Dari karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bermacam-macam masalah, seperti kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, teknik, music, puisi, dan lain-lainya. Pemikirannya adalah bahwa realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan jumlahnya tidak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materi yang sangat kecil yang disebut atom. Menurut Democritus berpendapat bahwa realitas itu ada dua yaitu atom itu sendiri (yang penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang kosong).



B.    Yunani Klasik
Pada periode Yunani Klasik ini semakin besar minat orang terhadap filsafat. Aliran yang mengawali periode Yunani Klasik ini adalah Sofisme. Sofisme ini berasal dari kata sophos yang artinya cerdik pandai. Keahliannya dalam bidan bahasa, politik, retorika dan terutama tentang kosmos. Antara kaum Sofis dengan Socrates mempunyai hubungan yang erat sekali. Mereka hidup sezaman, pokok permasalahan pemikiran mereka juga asama, yaitu manusia. Perbedaan antara kaum Sofis dengan Socrates adalah bahwa pemikiran filsafat Socrates sebagai suatu raksi dan kritik terhadap pemikiran kaum Sofis.
Istilah Sofis yang berasal dari kata sophists mempunyai pengertian seorang sarjana atau cendikiawan. Terdapa tiga factor yang mendorong timbulnya kaum sofis, yaitu sebagai berikut:
1.    Perkembangan secara pesat kota Athena dalam bidang politik dan ekonomi
2.    Kota Athena sebagai pusat politik sehingga peranan pendidikan sangat penting untuk mendidik kaum mudanya.
3.    Terbukanya masyarakat Yunai terhadap budaya luar akan membuat orang-orang yunani menjadi dinamis dan berkembang.
Salah satu Sofisme adalah Gorgias (480-380 SM). Ia lahir di Leontinni, Sicilia. Menurut pendapatnya yang penting adalah bagaimana dapat meyakinkan orang lain agar menerima pendapat kita. Pemikirannya yang penting adalah:
1.    Mencari keterangan tentang asal usul yang ada
2.    Bagaimana peran manusia sebagai makhluk yang mempunya kehendak berfikir
3.    Norma yang sifatnya umum tidak ada, yang ada norma yang individualitas (subjektivisme)
4.    Bahwa kebenaran tidak adapat diketahui sehingga ia termasuk penganut skeptisisme
Aspek positif dari adanya aliran Sopisme ini akan mempengaruhi terhadap kebudayaan Yunani, yaitu suatu revolusi intelektual, dan mengangkat manusia sebagai objek pemikiran filsafat. Aspek negatifnya aliran Sofisme membawa pengaruh yang tidak bauk terhadap kebudayaan Yunani.


a)    Socrates
Ia anak seorang pemahat Sophroniscos, dan Ibunya benrama Phairnarete yang pekerjaannya sebagai seorang bidan. Istrinya bernama Xantipe yang dikenal sebagai seorang judes (galak dank keras). Setiap mengajarkan pengetahuannya Socrates tidak memungut bayaran kepada murid-muridnya. Maka ia kemudia oleh kaum Sofis sendiri dituduh memberikan ajaran barunya, merusak moral para pemuda dan menentang kepercayaan Negara. Kemudian ia ditangkap dan akhirnya dihukum mati dengan minum racun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399SM.
Pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah ang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.
b)    Plato (427-347 SM)
Ia lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles, ia belajar filsafat daro Socrates, Pythagoras, Heracleitos, Elia. Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama yaitu seperti: mana yang benar yang berubah-ibah (Heracleitos) atau yang tetap (Paramenidas). Pengetahuan yang diperoleh lewat indra disebutnya pengetahuan indra, pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebut pengetahuan akal.
Dunia ide dan dunia pengalaman Plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, serta dunia ide yang bersifat tetap. Dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide. Plato mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah bagaimana manusia yang tidak pantas apabila tidak mengetahuinya. Masalah tersebut adalah sebagia berikut:
1.    Manusia itu mempunyai Tuhan sebagai penciptanya
2.    Tuhan itu mengetahui segala sesuatau yang diperbuat manusia
3.    Tuhan hanya dapat diketahui dengan cara negative, tidak ada ayat, tidak ada anak, dan lain-lain
4.    Tuhanlah yang menjadikan ala mini dari tidak mempunyai peraturan menjadi mempunyai peraturan.
Sebagai puncak pemikiran filsafat Plato adalah pemikirannya tentang Negara, yang tertera dalam Polites dan Nomi. Konsepnya tentang etika sama seperti Socrates, yaitu bahwa tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaiminia arau well-being). Menurut Plato, didalam Negara yang ideal terdapat tiga golongan berikut:
1.    Golongan yang tertinggi (para penjaga, para filsub)
2.    Golongan pembantu (prajurit, yang bertugas untuk menjaga keamanan Negara)
3.    Golongan rakyat biasa (petani, pedagang, tukang)
Tugas negarawan adalah menciptakan seselarasan antara semua keahlian dalam Negara (Polis) sehingga mewujudkan keseluruhan yang harmonis. Apabila suatu Negara telah mempunyai undang-undang dasar, bentuk pemerintahan yang paling tepat adalah monarki. Sementara itu, apabila suatu Negara belum mempunyai undang-undang dasar, maka bentuk Negara yang paling tepat adalah demokrasi.konsep tentang tata Negara ini tertera dalam Politea (Tata Negara).
c)    Aristoteles (384-322 SM)
Ia dilahirkan di Strageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM. Karya-karya Aristoteles berjumlah delapan pokok bahasan yaitu sebagia berikut:
1.    Logika, terdiri dari: Categoriac (kategori-kategori); De Interpretation (perihal penafsiran); Analytics Priora (analitika logika yang lebih dahulu); Analytica Posteriora (analitika logika yang kemudian); Topica; De Sophistics Elenchis (tentang cara beragumantas kaum Sofis).
2.    Filsafat alam, terdiri dari: Phisica; De Caelo (perihal langit); De Generatione Et Corruption (tentang timbul-hilangnya makhluk-makhluk jasmani); Meteorologica (ajaran tentang badan-badan jagad raya).
3.    Psikologi, terdiri dari; De anima (perihal jiea); Parya Naturalia (karangan-karangan kecil tentang pokok-pokok alamiah).
4.    Biologi, terdiri dari; De Patribus Animalium (perihal bagian-bagian binatang); De Mutu Animalium (perihal gerak binatang); De Incessu Animalium (tentang binatang yang berjalan); De Generatione Animalium (perihal kejadian binatang-binatang).
5.    Metafisika oleh Aristoteles dinamakan sebagai filsafat pertama atau Theologica.
6.    Etika, terdiri dari: Ethica Nicomachea; Magna Eudemia; Magna Moralia (karangan besar tentang alam).
7.    Politik dan ekonomi (Politics dan Economics)
8.    Rhetorica dan Poetica (Retorika dan Poetika).
Berikut ini uraian tentang beberapa pemkiran Aristoteles yang terdiri dari:
1.    Ajarannya tentang logika
Suatu pengertian memuat dua golongan, yaitu substansi dan aksidensi. Dan dari dua golongan tersebut terurai menjadi sepuluh macam kategori, yaitu:
a.    Substansi (manusia, binatang)
b.    Kuantitas (dua, tiga)
c.    Kualitas (marah, baik)
d.    Ralasi (rangkap, separuh)
e.    Tempat (di rumah, di pasar)
f.    Waktu (sekaramh, besok)
g.    Keadaan (duduk, berjalan)
h.    Mempunyai (berpakaian, bersuami)
i.    Berbuat (membaca, menulis)menderita (terpotong, tergilas)
2.    Ajarannya tentang sillogisme
3.    Ajaranya tentang pengelempokan ilmu pengetahuan, Aristoteles mengelompokan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan
4.    Ajarannya tentang potensia dan dinamika adalah suatu unsur yang menjadi permacaman, semantara itu, morfe adalah unsur yang menjadi dasar kesatuan
5.    Ajarannya tentang pengenalan
6.    Ajarannya tentang etika
7.    Ajarannya tentang Negara
d)    Filsafat Hellenisme
Lima abad sepeninggalan Aristoteles terjadi kekosongan sehingga tidak ad ahli pikir yang menghasilkan buah pemikiran filsafatnya seperti Plato atau aristoteles, sampai munculnya filosof Plotinus (204-270). Lima abad dari adanya kekosongan diatas diisi oleh aliran-alirean besar seperti Epikurisme, Stoaisme, Skeptisisme, dan Neoplatonisme). Menurut sejarah filsafat, masa ini (sesudah Aristoteles) disebut Hellenisme. Filsafat Hellenisme ini dimulai pada pemerintahan Alexander Agung (356-23 SM) atau Iskandar Zulkarnain, Raja Macedonia.
1.    Epicurisme
Sebagai tokohnnya Epicurus (341-271 SM), lahir di Samos dan mendapatkan pendidikan di Athena. Pokok ajarannya adalah bagaimana agar manusia itu dalam hidupnya bahagia. Epicurus mengemukakan bahwa agar manusia dalam hidupnya bahagia terlebih dahulu harus memperoleh ketenangan jiwa (Atraxia). Terdapat tiga ketakutan dalam diri manusia, yaitu: manusia takut terhadap kemarahan dewa, manusia takut terhadap kematian dan manusia takut terhadap nasib.
2.    Stoaisme
Sebagai tokohnya adalah Zeno (366-264 SM) yang berasal dari Citium, Cyprus.pokok ajarannya adalah bagaimana manusia dalam hidupnya dapat bahagia. Untuk mencapai kebahagiaan tersebut manusia harus harmoni terhadap dunia (alam) dan harmoni dengan dirinya sendiri.
3.    Skeptisisme
Tokoh Skeptisisme adalah Pyrrhe (360-270 SM). Pokok ajarannya adalah bagaimana cara manusia agar dapat hidup berbahagia. Hal ini menengarai bahwa sebagian besar manusia itu hidupnya tidak bahagia, sehingga manusia sukar sekali mencapai kebijaksanaan. Aliran yang lain tingkatnya lebih kecil dari ketiga aliran diatas adalah Neopythagoras (merupakan campuran dari ajaran Plato, Aristoteles dan Kaum Stoa).
4.    Neoplatonisme
Tokohnya adalah Plotinus dan Ammonius. Plotinus (202-270 SM) lahir di Lykopolis, Mesir. Titik tolak pemikiran filsafatnya adalah bahwa asas yang menguasai segala sesuatu adalah satu. Pemikirannya, karena Tuhan dianggap kebaikan tertinggi dan sekaligus menjadi tujuan semua kehendak, karena Zaman Neoplatonisme ini diwarnai oleh agama, maka zaman ini disebut sebagai zaman mistik.





BAB III
FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN
    Giliran selanjutnya adalah warisan peradaban Yunani jatuh ketangan kekuasaan Romawi. Didalam masa pertumbuhan dan perkembangan filsafat Eropa (kira-kira selama 5 abad) belum memunculkan ahli fikir (filosof), akan tetapi setelah abad ke-6 Masehi, barulah muncul pala ahli pikir yang mengadakan penyelidikan filsafat, jadi, filsafat Eropa yang mengawali kelahiran filsafat barad abad pertengahan.
Filsafat barat abad pertengahan (476-1492) juga adapat dikatakan  sebagai “abad gelap”. Cirri-ciri pemikiran filsafat batar abad pertengahan adalah:
1.    Cara berfilsafatnya dipimpin oleh gereja
2.    Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran aristoteles
3.    Berfilsafat dengan pertolongan Agustinus dan lain-lain.
Masa abad pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu masa Patristik dan masa Skolastik. Masa Skolastik terbagi menjadi  Skolastik awal, Skolastik Puncak dan Skolastik Akhir.
a)    Masa Patristik
Istilah patristic berasal dari kata latin atau bapak, yang artinya para pemimpin gereja. Pada masa ini muncul upaya untuk membela agama Kristen, yaitu para apologis (pembela iman Kristen) dengan kesadarannya membela iman Kristen tersebut Justinus Martir, Irenaesus, Klemens, Origenes, Gregorisu, Nissa, Tertullianus, Diosius Arepagos, Aurelius Agustinus.
1.    Justinus Martir
Menurut pendapatnya, agama Kristen bukan agama baru karena Kristen lebih tua dari filsafat Yunani, dan Nabi Musa dianggap sebagai awal kedatangan Krieten> padahal. Musa hidup sebelum Socrates dan Plato. Orang-orang Yunani terpengaruh oleh demon atau seyan. Demon atau setan tersebut dapat mengubah pengetahuan yanh benar kemudian dipalsukan. Jadi, agama Kristen lebih bermutu dibandingkan dengan filsafat Yunani. Demikian pembelaan Justinus Martir.



2.    Klemens (150-215)
Pokok-pokok pemikirannya adalah memberikan batasan-batasan terhadap ajaran Kristen untuk mempertahankan diri dari otoritas filsafat Yunani, memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan menggunakan filsafat Yunani, dan bagi orang Kristen, filsafat dapat dipakai untuk membela iman Kristen, dan memikirkan secara mendalam.
3.    Tertullianus (160-222)
Baginya berpendapat bahwa wahyu Tuhan sudahlah cukup. Tidak ada hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak ada hubungan antara Yerusalam (pusat agama) dengan Yunani (pusat filsafat). Ia mengatakan bahwa dibandingkan dengan cahaya Kristen, segala yang dikatakan oleh para filosof Yunani dianggap tidak penting. Akan tetapi lama kelamaan, Tertullianus akhirnya menerima filsafat sebagai cara berfikir yang rasional, akrena berfikir rasional diperlukan sekali.
4.    Augustinus (354-430)
Ia diakui keberhasilannya dalam membentuk filsafat Kristen yang berpengaruh besar dalam filsafat abad pertengahan sehingga ia dijuluki sebagia guru skolastik yang sejati. Ajaran Augustinus berhasil menguasai sepuluh abad, dan mempengaruhi pemikiran Eropa. Mengapa ajaran Augustinus sebagai akar dari skolastik dapat mendominasi hampir sepuluh abad, akrena ajarannya mampu meresap sampai masa skolastik.

a.    Masa Skolastik
Istilah Skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school yang berarti sekolah. Jadi, Skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Terdapat beberapa pengertian dari corak khas Skolastik, yaitu: filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama, filsafat yang mengabdi pada teologi atau filsafat yang rasional, suatu sisitem filsafat yang termasuk dalam jajaran pengetahuan alam kodrat dan merupakan filsafat Nasrani karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja. Filsafat Skolastikat ini dapat berkembang dan tumbuh karena beberapa faktor diantaranya adalah faktor Religius. Factor religious ini adalah keadaan lingkungan saat itu yang berperikehidupan religus serta faktor Ilmu Pengetahuan. Masa Skolastikat terbagi menjadi tiga periode, yaitu:
1.    Skolastik Awal (berlangsung dari tahun 800-1200)
Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa Eropa. Hal ini ditandai dengan Skolastik yang di dalamnya benyak diupayakan perkembangan ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah. Kurikulum pengajaranya meliputi studi duniawi atau Artesliberales, meliputi tata bahasa, retorika, dialetika (seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan music. Diantara tokoh-tokohnya adalah Aquinas (735-805), Johanes Scotes Eriugena (815-870), Peter Lombard (1100-1160), Jhon Salisbury (1115-1180), Peter Abaerlardus (1079-1180).
2.    Skolastik Puncak berlangsung dari tahun 1200-1300)
Masa ini merupakan masa kejayaan Skolastik yang berlangsung dari tahun 1200-1300 dan masa ini juga disebut masa berbunga. Faktor-faktor mengapa masa skolastik mencapai pada puncaknya, yaitu:
a.    Adanya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibu Sina sejak abad ke-12
b.    Tahun 1200 didirikan Universitas al,amater di Prancis
c.    Berdirinya ordo-ordo.
Banyaknya perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan. Tokoh-tokohnya memegang peranan dibidang filsafat dan teologi, seperti Albertus De Grote, Thomas Aquinas, Bonaventura, J.D. Scouts, William Ocham.
Albertus Magnus (1203-1280) ia juga dikenal sebagai cendikiawan abad pertengahan. Di Universitas padua ia belajar Artes Liberales, belajar teologi di Bulogna dan masuk Ordo Dominican tahun 1223.
Thomas Aquinas (1225-1274) tang bernama sebenarnya adalah Santo Thomas Aquinas, yang artinya Thomas yang suci dari Aquinas. Karya Thomas Aquinas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran Skolastisisme pada abad pertngahan, Ia menyadari bahwa tidak dapat menghilangkan unsur-unsur aristoteles. Masuknya unsur Aristoteles ini didorong oleh kebijakan pimpinan Gereja Paus Urbanus V (1366) kemudian Thomas mengadakan langkah-langkah sebagi berikut: langkah pertama, Thomas menyuruh teman sealiran Willem Van Moerbeke untuk membuat terjemahan baru yang langsung dari Yunani. Langkah kedua, pengkristenan ajaran aristoteles dari dalam. Langkah ketiga, ajaran Aristoteles yang telah dikristenkan dipakai untuk membuat sintesis yang lebih bercorak ilmiah.
3.    Skolastik Akhir (barlangsung dari tahun 1300-1450)
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagnasi (kemandegan). Diantara tokoh-tokohnya adalah William Ockham (1285-1349), Nicolaus Cusasus (1401-1464).
Wiliam Ockham  berpendapat bahwa, pemikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian individual. Ia membantah anggapan Skolastik bahwa logika dapat membuktikan Doktrin teologis. Hal ini akan membawa keslitan dirinya yang pada waktu itu sebagai penguasanya Paus jhon XXII.
Nicolaus Cusasus, ia sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa Skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal yaitu lewat indera, akal dan intuisi. Pemikiran Nicolas ini sebagai upaya mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan yang dibuat ke suatu sintesis yang lebih luas.
4.    Skolastik Arab (Islam)
Tokoh yang termasuk para ahli fikir Islam yaitu Al-Farabi, Ibu Sina, Al-Kindi, Ibnu Rusyd. Peranan para ahli pikir tersebut besar sekali, yaitu sebagia sampai prtengahan abad ke-12 orang-orang barat belum pernah mengenal filsafat aristoteles, orang-orang barat mengenal aristoteles berkat tulisan dari para ahli fikir islam, Skolastik Islamlah yang membawakan perkembangan Skolastik Latin. Dengan demikian, dalam pembahasan skolastik islam terbagi menjadi dua periode, yaitu:
a.    Periode mutakllimin (700-900)
b.    Periode filsafat islam (850-1200)
5.    Masa Peralihan
Pada masa peraluhan ini diisi dengan kerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Masa peralihan ini ditandai dengan munculnya Renaissance, Humanisme dan Reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.
Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang dimulai di Italia. Diantara tokoh-tokohnya adalah Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Machiavelli dan Giordanio Bruno.
Humanisme menjadi gerakan untuk kembali melepaskan ikatan dari gereja dan berusaha menemukan kembali sastra Yunani atau Romawi. Diantara para tokohnya adalah Boccaccio, Petrarcus, Lorenco Vallia, Erasmus dan Thomas Morre.
Reformasi merupakan revolusi keagamaan di Eropa Barat pada abad ke-16.para tokohnya antara lain Jean Calvin dan Marthin Luther.

























BAB IV
FILSAFAT MODERN
    Zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad (abad ke-14 dan ke-15), yang ditandai dengan munculnya gerakan Renaissance. Renaissance akan banyak memberikan segala aspek realitas. Bermula dari Wiliam Ockham (1925-1329), yamg mengetengahkan via Moderena (jalan modern) dan via antique (jalan kunao). Akibatnya manusia didewa-dewakan, manusia tidak lagi memusatkan pikirannya kepada Tuhan dan surge. Dalam era filsafat modern munculah berbagai aliran pemikiran: Rasionalisme, Empirisme, Idealisme, Positivisme, Evolusionis, Materialisme, Neo-Kantianisme, Pragmatisme, Filsafat Hidup, Fenomologi, Eksistensialisme, dan Neo-Thomisme.
a)    Rasionalisme
Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes (1596 – 1650) yang disebutsebagai Bapak filsafat modern. Yang harus dipandang sebagai hal yangbesar adalah apa yang jelas dan terpilah-pilah (clear and distinctively). Latar belakang munculnya Rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional (skolastik).   
b)    Empirisme
Sebagai tokohnya adalah Thomas Hobbes, John Locke, dan David Hume. Kemudian beranggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar hanya diperoleh lewat indra (pemimpi), dan empirilah satu-satunya sumber pengetahuan. Pemikiran tersebut lahir dengan nama Empirisme.
c)    Kritisisme
Aliran ini muncul abad ke-18. Zaman baru ini disebut zama pencerahan (Aufklarung). Sebagai latar belakangnya, manusia melihat adanya kemajuan ilmu pengetahuan (ilmu pasti, Biologi, Filsafat dan sejarah) telah mencapai hasil yang menggembirakan. Isaac Newton (1642-1727) memberikan dasar-dasar berfikir dan menginduksikan, yaitu pemikiran yang bertitik tolak pada gejala-gejala dan mengembalikan kepada dasar-dasar yang sifatnya umum. Seorang ahli pikir Jerman, Immanuel Kant (1274-1804) mencoba mengikuti rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh oleh empirisme (Hume). Walaupun semua pengetahuan bersumber pada akal (Rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari benda (empiisme). Ibarat burung terbang harus mempunyai sayap (rasio) dan udara (empiri). Jadi metode berpikirnya disebut metode kritis. Walaupun ia mendasarkan diri pada nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari adanya persoalan-persoalan yang melampaui akal.
d)    Idealisme
Pelopor Idealisme J.G Fichte (1762-1814), F.W.J Scheling (1775-1854), G.Wf Hegel (1770-1831), Schopenhauer (1788-1860)mereka merasa puas tentang ilmu pengetahuan yang dibatasi secara kristis. Artinya, gerak yang menimbulkan tesis, kemudian menimbulkan anti tesis (gerak yang bertentangan), kemudian timbul sintesis yang merupakan tesis baru, yang nantinya menimbulkan antithesis dan seterusnya.inilah yang disebut sebagai dialetika.
e)    Positivisme
Filsafat positifisme lahir pada abad ke-19 maksud positif adalah segala gejala dan segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman-pengalaman objektif. Beberapa tokohnya yaitu August Comte (1798-1857), Jhon S. Mil (1806-1873), Herbert Spencer (1820-1930).
f)    Evolusionisme
Aliran ini dipelopori oleh seoran zoology yang mempunyai poengaruh sampai saat ini yaitu, Charles Robert Darwin (1809-1882). Ia mendominasi pemikiran filsafat abad ke-19. Pada tahun 1838 ia membaca bukunya Malthus An essay on the Principle of population. Buku tersebut memberikan inspirasi kepada Darwin untuk membentuk kerangka berfikir dari teorinya. Dalam pemikirannya, ia mengajukan konsepnya survival of the fittest dan struggle for life. Dalam pemikirannya Darwin tidak melahirkan system filsafat. Tetapi pada ahli pikir berikutnya (Herbert Spencer) berfilsafat berdasarkan pada evolusionisme.
g)    Materealisme
Seorang tokoh lagi (Matrealisme alam) adalah Ludwig Feueurbach (1804-1872) sebagai pengikut Hegel, mengemukakan pendapatnya bahwa baik pengetahuan maupun tindakan berlaku adagium, artinya terimalah dunia yang ada, bila menolak agama/netafisika. Dari Matrealisme Historis/dialekis, yaitu Karl Marx (1818-1883), nama lengkapnya Karl Heinrich Marx. Meurut pendapatnya, tugas seseorang filosof bukan untuk menerangkan dunia tetapi untuk mengubahnya. Hidup manusia ternyata ditentukan oleh keadaan ekonomi.
h)    Neo-Kantianisme
Banyak Filosof Jerman yang tidak puas terhadap Matrealisme, Positivisme dan Idealisme. Mereka ingin kembali ke filsafat kritis. Gerakan ini disebut Neo-Kantianisme. Tokhnya antara lain Wilhelm Windelband (1848-1915), Herman cohen (1842-1918), paul Natrop (1854-1924), Heinirich Reickhart (1963-1939).
i)    Pragmatisme
Pragmatism berasal dari kata pragma yang artinya guna. Maka pragmatism adalah suatu aliran yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang bermanfaat secara praktis. Tokonya adalah William james (1842-1910) lair di New York, memperkenalkan ide-idenya tentang pragmatism kepada dunia. Ia ahli dalam bidang seni, psikologi, anatomi, fisiologi dan filsafat.
j)    Filsafat Hidup
Tokohnya adalah Henry bergson (1859-1941). Pada mulanya ia belajar matematika dan fisika, tapi ia terjun ke dalam bidang filsafat. Pemikirannya, alam semesta ini merupakan suatu organism yang kreatif, tetapi perkembangannya tidak sesuai dengan implikasi logis.pemikiran filsafat Henry Bergson ini sebagai reaksi dari Positivisme, Matrealisme, Subjektivisme dan Realitivisme.
k)    Fenomenologi
Fenomenologi berasal dari kata fenomena yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nata dan semua. Dan yang lebih penting dalam filsafat Fenomenologi sebagai sumber berfikir yang kristis. Tokohnya adalah Edmud Husserl (1839-1939), dan pengikitnya Max Scheler (1874-1928). Pemikiranya bahwa objek/benda harus diberi kesempatan untuk berbicara yaitu debgan cara deskriftif fenomenologis yang didukung oleh metode deduktif. Tujuannya adalah untuk melihat hakikat gejala-gejala secara intuitif.
l)    Eksistensialisme
Kata Eksistensialisme berasal dari kata eks (keluar) dan sistensi atau sisto (menempatkan). Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang memandang berbagai gejala dengan berdasar pada eksistensinya. Artinya, bagaiman manusia berada (bereksistensi) dalam dunia. Pelopornya adalah Soren Kierkegaard (1831-1855), Mrtin Heidegger, J.P Sartre, Karl Jaspers, Gabriel Marcel.

m)    Neo-Thomisme
Pada pertengahan abad ke-19, gereja Katolik banyak menganut paham Thoisme, yaitu aliran yang mengikuti paham Thomas Aquinas. Kemudian, akhirnya menjadi suatu paham Thoisme, yaitu: (1) paham yang mengganggap ajaran (2) paham yang mengganggap bahwa walaupun ajaran Thomas telah sempurna, tetapi masih terdapat hal-hal yang belum dibahas dan ke (3) paham yang mengganggap ajaran Thomas harus diikuti.
























BAB V
FILSAFAT DEWASA INI

A.    Filsafat Analitis
Tokoh aliran ini adalah Ludwig Josef Johan Wittgenstein (1889-1951). Ilmu yang ditekuninya adalah ilmu penerbangan yang memerlukanstudi dasar matematika yang mendalami.Filsafat Analitis ini berpengaruh di Inggris dan Amerika sejak tahun1950. Filsfat ini membahas analisis bahasa dan analisis konsep-konsep.

B.    Strukturalisme
Tokah strukturalisme adalah J. Lacan yang lahir di Paris pada tahun 1901. Menurut pendapatnya, kita baru menjadi pribadi apabila kita mengabdikan diri pada permainan bahasa. Filsafat dewasa ini juga disebut Filsafat barat Abad ke-20. Ciri nyaadalah desentralisasi manusia.Desentralisasi manusia adalah perhatian khusus terhadap bahasasebagai subjek kenyataan kita sehingga pemikiran filsafat sekarang inidisebut logosentris.













KESIMPULAN

1.    Sejarah filsafat itu Dimulai dari Masa Yunani, Masa Abad Pertengahan, Masa Abad Modern dan Masa Abad Dewasa Ini (Filsafat Abad Ke-20).
2.    Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli piker alam. Para filosof dari Yunani kuno diantaranya adalah: Thales (625-545 SM), Aniximandros (640-546 SM), Phytagoras (+572-497 SM), Xenophanes (570-? SM), Heraclitos (535-475 SM), Parmenides (540-475 SM), Zeno (+490-430 SM), Empedocles (490-435 SM), Anaxagoras (+499-420 SM), Democritus (460-370 SM).
3.    Periode Yunani Klasik isi oleh Socrates, Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322 SM), Filsafat Hellenisme, Epicurisme, Stoaisme, Skeptisisme, Neoplatonisme
4.    Filsafat barat abad pertengahan terdiri dari:
a.    Masa Patristik dengan para filosof yaitu: Justinus Martir, Irenaesus, Klemens, Origenes, Gregorisu, Nissa, Tertullianus, Diosius Arepagos, Aurelius Agustinus.
b.    Masa Skolastik
c.    Skolastik Awal (berlangsung dari tahun 800-1200)
d.    Skolastik Puncak berlangsung dari tahun 1200-1300)
e.    Skolastik Akhir (barlangsung dari tahun 1300-1450)
f.    Skolastik Arab (Islam)
g.    Masa peralihan
5.    Filsafat dewasa ini terdiri dari:
a.    Filsafat Analitis
b.    Strukturalisme







DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/21516397/Sejarah-Filsafat-Umum  diakses pada selasa 2 oktober 2012 pukul 16.40

REFLEKSI 3

Reflekis kuliah filsafat 18 september 2012:
1.    Jalan pintas yang ditanyakan oleh loiwis jarfi merupakan suatu tindakan yang tidak sehat menurut filsafat karena jalan pintas merupakan salah satu bentuk hedonisme yang menabrak ruang dan waktu.
2.    Menjaga hak-hak hidup makluk hidup sama dengan kita membuat harmonisasi dan keselarasan dalam hidup dengan lingkungan alam sekitar.
3.    Korupsi akan hilang atau berkurang ketika kita menghilangkan atau mengurangi sifat hedonisme dalam hidup kita, karena korupsi adalah salah satu bentuk hedonisme.
4.    Setinggi-tingginya logika yang dimiliki oleh manusia tidak bias menjelaskan isi hati manusia itu sendiri, oleh sebab itu spiritualisme harus ditempatakan di tempat tertinggi dalam hidup kita untk menyelaraskan antara hati dan logika.
5.    Untuk menyatukan diagram perbandingan antara bangsa barat dan bangsa timur diperlukan sesuatu yang disebut local genius.
6.    Etika sangat berperan dalam dunia modern karena etika merupakan sebuah perbuatan yang bernilai.yang bermasalah itu hanya nilai etika modern dengan etika tradisionalatau nilai modern dengan nilai lokal.
7.    Diantara penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terdapat unsur pengetahuan didalamnya karena pengetahun menembus ruang dan waktu.

REFLEKSI 4

Reflekis kuliah filsafat 16 Oktober 2012:
    Dalam perkuliahan hari selasa 16 oktober 2012 yang lalu lebih banyak mendiskusikan tentang dimensi-dimensi yang terdapat dalam filsafat.
1.    Terdapat 4 dimensi dalam dunia filsafat
2.    Keempat dimensi tersebut yaitu adalah dimensi 0, dimensi 1, dimensi 2, dimensi 3 dan dimensi 4
3.    Dimensi 0 dihuni oleh potensi
4.    Dimensi 1 dihuni oleh singularitas dan kejujuran
5.    Dimensi 2 dihuni oleh kejujuran, proyeksi dan refleksi
6.    Dimensi 2 ini bentuknya adalah bidang datar dan apa yang dianggap lurus benar-benar lurus
7.    Dimensi 3 dihuni oleh makhluk-makhluk yang terdapat di dalam dunia yang diantaranya adalah manusia
8.    Dimensi 3 berbentuk bola dunia, dan tidak semuanya lurus (jujur)
9.    Dimensi 4 dihuni oleh malaikat, dewa dan juga setan (makhluk astral)

REFLEKSI 2

Manusia tidak bisa lepas dari yang namanya filsafat karena filsafat adalah pola fikir dan filsafat juga merupakan oleh pikir jadi secara otomatis kita tidak bias terlepas dari yang namanya filsafat, karena manusia tidak bisa meng”off”kan pikiran kita walau dalam keadaan tidur sekalipun (kecuali orang itu sudah tidak bias berfikir).
Dalam hidup biasanya terdapat beberapa masalah yang mungkin tidak bisa diselesaikan, tidak ada cara terbaik dalam menyelesaikan permasalahan hidup, kecuali hanya mempelajari dan memahami (teori hermentika: diterjemahkan dan menerjemahkan) fenomena-fenomena yang terjadi dalam alam karena fenomena-fenomena alam tersebut adalah buatan Tuhan Yang Maha Esa, dan Tuhan Yang Maha Esa tersebut adalah maha tepat.
Bagaimana cara membuka kesenpatan yang bersifat majemuk, pertanyaan ini berkaitan dengan kuasa Tuhan dan takdir, dan dalam filsafatnya disebut dengan fenomenologi yaitu antara pigial dan abstrak, pigial adalah menganggap sempurna, sedangkan absatrak adalah menentukan atau memilih yang memang ingin dibicarakan atau didapatkan
Dalam pertemuan minggu kemaren juga ditampilkan diagram perbandingan antara bangsa barat dan bangsa timur:
(Power Now)

Pos Pos Modern

Pos Modern

Modern

Feudal

Tradisional

Tribal

Archalc
    Spiritual

Normative

Formal

Material

Diagram Kehidupan  Bangsa Barat
    Diagram Kehidupan Bangsa Timur


Pertanyaan:
1.    Menurut Bapak dari dua diagram tersebut mana yang lebih baik?
2.    Bagaimana cara untuk menyatukan diagram tersebut supaya bisa selaras digunakan dalam kehidupan?

REFLEKSI 1

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompk orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Pendidikan adalah upaya pengembangan potensi-potensi nausiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Jadi yang merupakan filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filasafat umum, maka selama membahas filsafat pendidikan akan berangkat dari filsafat. Dalam arti, filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai









Pertanyaan:
1. Bagaimana cara menyelaraskan antara filsafat dengan sains?

PERTANYAAN, JAWABAN DAN TANGGAPAN TENTANG FILSAFAT

1.    Pertanyaan    :Menurut pandangan anda, bagaimana berpikir dewasa itu?
Jawaban teman    :Berpikir dewasa adalah subtansi dari filsafat kehidupan, tetapi ini terfokus pada kehidupannya (Kedewasaan). Sebab orang yang dewasa dalam hidupnya, yaitu orang yang dapat mengambil hikmah dari setiap masalah yang ia hadapi dalam hidupnya.
Tanggapan saya    :Saya setuju dengan paparan diatas, orang yang dewasa adalah orang yang dapat mengambil hikmah dari nsetiap masalah yang dihadapi dalam hidupnya.   

2.    Pertanyaan    :Apa perbedaan  berfikir dewasa dengan kedewasaan berpikir?
Jawaban teman    :Menurut saya berpikir dewasa ditandai dengan kesadaran untuk berpikir nalar serta berpikir positif dalam rangka membangun sikap positif. Seseorang yang berpikir dewasa akan mampu menempatkan fungsi akal budinya bukan hanya sebagai panduan untuk mencapai visi dan tujuan hidupnya melainkan juga mampu menopang usahanya dalam proses yang kontinyu untuk menjadi dirinya. sedangkan Kedewasaan berpikir ini terfokus pada pembentukan pola pikir yang dewasa.
Tanggapan saya    : Sepaham dengan jawaban diatas, kedewasaan berfikir yaitu terfokus pada pembentukan pola pikir sedangkan berfikir dewasa mampu menempatkan fungsi akal budinya bukan hanya sebagai panduan untuk mencapai visi dan tujuan hidupnya melainkan juga mampu menopang usahanya dalam proses yang kontinyu untuk menjadi dirinya.


3.    Pertanyaan    :Menurut pandangan anda apakah filsafat yang objektif berguna bagi pendewasaan filsafat?
Jawaban teman    :Menurut saya Filsafat yang objektif sangatlah berguna bagi proses pendewasaan berfilsafat. Baik dalam memahami sesuatu yang mikro ataupun memahami sesuatu yang makro. Karena kehidupan ini harus di pahami dari banyak sisi, tidak bisa kita menyimpulkan suatu kebenaran hanya dari satu sisi saja. Tetapi perlu banyak pemahaman hingga kita dapat mengetahui peta permasalahan yang terjadi dari hal yang sifatnya pribadi hingga hal-hal yang sifatnya umum dan universal
Tanggapan saya    :Setuju, kehidupan ini harus di pahami dari banyak sisi, tidak bisa kita menyimpulkan suatu kebenaran hanya dari satu sisi saja.


4.    Pertanyaan    :Menurut anda apakah filsafat hanya dapat dikenyam di bangku kuliah saja?   
Jawaban teman    :Menurut saya tidak, karena Pada dasarnya filsafat adalah kegiatan berpikir. Menimbang baik dan buruknya sesuatu, memahami persoalan dari berbagai perspektif, tidak hanya memandang dari satu sisi.
Tanggapan saya    : Saya setuju, selain dari paparan temen saya tersebut. Menurut saya bangku kuliah hanyalah segelintir waktu yang kita lewati, waktu yang tersita bukan pada saat kuliah saja, tetapi waktu yang kita habisakan malahan banyak dari lingkungan sekitar (bukan kuliah).

5.    Pertanyaan    :Menurut anda apakah kehidupan komunitas dapat membentuk manusia untuk hidup secara lebih baik, bijaksana dan kritis?
Jawaban teman    :Menurut saya kehidupan komunitas dapat membentuk hidup manusia secara lebih baik. Dapat dikatakan demikian karena pada dasarnya kodrat manusia adalah makhluk sosial. Itu berarti manusia selalu berada bersama dengan sesamanya atau orang lain. Ia tidak berada sendirian, melainkan selalu berada bersama dengan orang lain. Manusia selalu berada dengan orang lain dan membentuk suatu persekutuan yang disebut sebagai komunitas. Mereka membentuk hidup besama karena ada nilai yang ingin dicapai secara bersama.
Tanggapan saya    :Setuju dengan paparan diatas kerena tidak berada sendirian, melainkan selalu berada bersama dengan orang lain. Manusia selalu berada dengan orang lain dan membentuk suatu persekutuan yang disebut sebagai komunitas

6.    Pertanyaan    : Mengapa filsafat disebut sebagai ibu dari ilmu pengetahuan?   
Jawaban teman : Filsafat disebut sebagai ibu dari ilmu pengetahuan karena dahulu pada masa Yunani kuno filsafat merupakan penjelasan rasional terhadap segala hal atau masalah. Objeknya sangat luas, dan ketika itu belum ada pemisahan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan. Dahulu, kajian seperti ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial juga ilmu-ilmu lain seperti etika, estetika dan metafisika, dikaji dalam filsafat. Pemisahan terhadap ilmu-ilmu pengetahuan baru dilakukan pada masa modern (abad ke 19), ketika muncul tuntutan agar ilmu pengetahuan dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris (tuntutan metodologis). Dengan kata lain, ilmu pengetahuan (seperti misalnya ilmu alam dan ilmu sosial) merupakan anak dari filsafat, mereka memisahkan diri dan berdiri secara atonom atas fokus objek kajian masing-masing.
Tanggapan saya    :Setuju, karena ilmu filsafat merupakan ilmu terdahulu, dan ilmu-ilmu sebelumnya berakar dari ilmu filsafat.


7.    Pertanyaan    :Apakah filsafat hanya berkaitan dengan hal-hal abstrak yang tidak mengena pada masalah-masalah kehidupan konkrit?   
Jawaban teman    :Filsafat tidak hanya berkaitan dengan hal-hal abstrak yang tidak mengena pada masalah-masalah kehidupan konkrit karena filsafat mempelajari hal sesuatu secara detail dan mendalam serta mengkaji isi-isi dari hal tersebut.
Tanggapan saya    :Setuju, filsafat merupakan induk dari semua ilmu, jad mempelajari filsafat berarti mempelajari tentang masalah-masalah konkrit.

8.    Pertanyaan    :Apakah berfikir rasionalitas sangatlah berguna bagi seseorang yang mencari solusi dari sebuah masalah?
Jawaban teman    :Berpikir rasionalitas sangat berguna bagi seorang manusia yang sedang mencari solusi dari sebuah masalah, sehingga orang tersebut akan menemukan lebih banyak lagi pelajaran dan hikmah dari masalah-masalah yang ia hadapi. Dan mereka dijamin tidak akan seperti Keladai yang jatuh lebih dari satu kali di dalam lubang yang sama. Berpikir rasionalitas selalu menempatkan diri pada solusi permasalahan, bukan selalu mempermasalahkan masalah. Orang pun akan mudah mengerti setiap ucapan dan nasihatnya, karena itu seseorang yang menggunakan rasionalitas dia bukan hanya bicara saja tetapi dia juga memperaktekkan dan dalam kehidupannya.
Tanggapan saya    :Setuju, karena untuk mencari solusi dari sebuah masalah harus menggunakan fikirian yang bersifat rasional.

9.    Pertanyaan    :Apakah ada manfaat filsafat bagi kehidupan?
Jawaban teman    :Banyak orang mempertanyakan essensi dari filsafat itu sendiri. Apakah hanya sekumpulan teori-teori dari pemikir-pemikir yang selalu memikirkan apa itu hidup? Apa itu ada dan ketiadaan? Apa itu dasar dari kehidupan dunia dan setelahnya? Dari beberapa buku yang saya baca, filsafat tidaklah segumpalan omong kosong mengenai pemikiran panjang yang berbelit mengenai hidup, tapi bagaimana kita menjalani hidup dengan hidup. Filsafat menggali akar dari sebuah permasalahan. Dengan filsafat, kita diajarkan untuk arif dan bijaksana dalam menjalani hidup dengan mendalami makna dan essensi dari hidup yang kita jalani.
Tanggapan saya    :Saya setuju, dengan adanya filsafat kita bisa menjadi manusia yang arif dan bijaksana dalam menjalani hidup.

10.    Pertanyaan    :Menurut anda apa yang dimaksud dengan pernyataan manusia mengetahui dirinya dan dunianya?
Jawaban teman    :Menurut saya manusia merupakan makluk yang sadar dan mempunyai pengetahuan akan dirinya. Selain itu juga manusia juga mempunyai pengetahuan akan dunia sebagai tempat dirinya bereksistensi. Dunia yang dimaksudkan di sini adalah dunia yang mampu memberikan manusia kemudahan dan tantangan dalam hidup. Dunia di mana manusia bereksistensi dapat memberikan kepada manusia sesuatu yang berguna bagi pembentukan dan pengembangan dirinya.
Tanggapan saya    :Secara garis besar saya setuju dengan pernyataan diatas, pernyataan tentang manusia mengetahui dirinya dan dunianya yaitu manusia yang mampu sukses bertahan hidup dalam dunianya.